-->

BUDIDAYA TANAMAN KELAPA (Cocos nucifera L)



PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kelapa (Cocos nucifera L.) merupakan komoditas strategis yang memiliki peran sosial, budaya, dan ekonomi dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Manfaat tanaman kelapa tidak saja terletak pada daging buahnya yang dapat diolah menjadi santan, kopra, dan minyak kelapa, tetapi seluruh bagian tanaman kelapa mempunyai manfaat yang besar. Demikian besar manfaatanaman kelapa sehingga ada yang menamakannya sebagai pohon kehidupan.
Kelapa ini banyak terdapat di negara Asia yang menghasilkan 52.127.000 ton (85,32%) produksi dunia dalam bentuk kelapa segar dengan luas ± 9.361.000 ha pada tahun 2008. produksi kelapa Indonesia menduduki peringkat pertama kemudian disusul Filipina, India, Srilanka, dan Brazil. Berdasarkan data Coconut Statistical Yearbook 2009 Asean Pasific Coconut Community (APCC), total luas perkebunan kelapa Indonesia pada tahun 2009 mencapai 3,85 juta ha atau mencapai 31,6% dari total luas areal kelapa di dunia sekitar 12,17 juta ha dan sebagian besar merupakan perkebunan rakyat.
Data Coconut Statistical Year Book APCC tahun 2009 menunjukkan bahwa jumlah ekspor produk agroindustri kelapa Indonesia tidak stabil bahkan cenderung menurun, seperti minyak kelapa pada tahun 2006 mengalami penurunan jumlah ekspor sebanyak 226.186 ton yang sebelumnya 745.742 ton pada tahun 2005, kemudian naik kembali menjadi 739.923 ton pada tahun 2007 dan turun kembali sampai menjadi 270.311 ton pada tahun 2009 (Dewi, 2011). Penurunan produksi kelapa dipengaruhi umur tanaman yang terlalu tua, kondisi pertanaman yang rusak dan intensitas pemeliharaan rendah. Selain itu penurunan produksi kelapa ini juga disebabkan adanya serangan hama dan penyakit.

Rumusan Masalah
            Bagaimana untuk melakukan budidaya tanaman kelapa sebaik mungkin agar memperoleh produktivitas buah yang maksimal.

Tujuan Makalah
            Untuk mengetahui teknik budidaya tanaman kelapa yang kemudian dapat meningkatkan produktivitas dari tanaman kelapa (Cocos nucifera L.). 

BUDIDAYA TANAMAN KELAPA
SEJARAH KELAPA
Kelapa (Cocos nucifera) adalah anggota penting dari keluarga Arecaceae (keluarga kelapa sawit) ,palm. Ini adalah spesies diterima hanya dalam genus Cocos,  dan merupakan sawit besar, tumbuh hingga 30 m, dengan daun menyirip 4-6 m panjang, dan pinnae 60-90 cm; daun tua melepaskan diri bersih, meninggalkan bagasi halus. Istilah kelapa bisa merujuk ke seluruh kelapa sawit, benih, atau buah, yang bukan kacang botani. sebuah ejaan kelapa merupakan bentuk kuno dari kata tersebut.
Kelapa ditanam di seluruh daerah tropis untuk dekorasi, serta untuk berbagai keperluan yang kuliner dan non-kuliner; hampir setiap bagian dari kelapa sawit dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam beberapa cara. Dalam iklim dingin (tetapi tidak kurang dari USDA Zone 9), sebuah kelapa yang sama, telapak ratu (Syagrus romanzoffiana), buah nya sangat mirip dengan kelapa, namun jauh lebih kecil. Telapak ratu awalnya diklasifikasikan dalam genus Cocos bersama dengan kelapa, namun kemudian dipindahkan di Syagrus. Sebuah sawit baru-baru ini ditemukan, alfredii Beccariophoenix dari Madagaskar, hampir identik dengan kelapa, dan lebih dari telapak ratu. Hal ini dingin-hardy, dan menghasilkan lookalike kelapa di daerah dingin.
kelapa itu telah menyebar di banyak daerah di daerah tropis, mungkin dibantu dalam banyak kasus oleh pelayaran orang. buah kelapa di alam liar ringan, ringan dan sangat tahan air, dan berevolusi untuk membubarkan jarak yang signifikan melalui arus laut Buah. dikumpulkan dari laut sampai utara Norwegia yang layak. (rujukan?) Di Kepulauan Hawaii, yang kelapa dianggap (oleh siapa?) sebagai pengantar Polinesia, pertama dibawa ke kepulauan oleh pelayar Polinesia awal dari kampung halaman mereka di Oseania. Mereka sekarang hampir di mana-mana antara 26 ° N dan 26 ° S kecuali untuk interior Afrika dan Amerika Selatan.
Bunga dari kelapa polygamomonoecious, dengan baik laki-laki dan perempuan bunga di perbungaan yang sama. Pembungaan terjadi terus menerus. Kelapa telapak diyakini sebagian besar penyerbukan silang, meskipun ada beberapa varietas kerdil diri penyerbukan. Daging kelapa ini mempunyai istilah endosperma  , terletak pada permukaan dalam . Di dalam lapisan endosperma kelapa berisi cairan bening yang dapat dimakan yang manis, asin, atau keduanya.
Negara bagian India didaerahKerala dikenal sebagai Tanah kelapa. Nama berasal dari “” Kera (pohon kelapa) dan “Alam” tempat (“” atau “bumi”). Kerala memiliki pantai dibatasi oleh pohon kelapa, jaringan padat dari air, diapit oleh kebun kelapa hijau dan dibudidayakan ladang. Kelapa merupakan bagian dari makanan sehari-hari, minyak yang dihasilkan digunakan untuk memasak, sabut digunakan untuk furnishing, dekorasi, dll
Kelapa menerima nama dari penjelajah Portugis, para pelaut dari Vasco da Gama di India, yang pertama kali membawa mereka ke Eropa. Permukaan berbulu coklat dan kelapa mengingatkan mereka dari hantu atau penyihir yang disebut Coco. [6] Sebelum itu disebut indica nux, nama yang diberikan oleh Marco Polo pada 1280, sementara di Sumatera, diambil dari orang-orang Arab yang menyebutnya جوز هندي jawz Hindi . Kedua nama menerjemahkan untuk “kacang India.” Ketika kelapa tiba di Inggris, mereka mempertahankan nama coco dan kacang telah ditambahkan.

BOTANI TANAMAN KELAPA
            Klasifikasi tanaman kelapa yaitu:
Kingdom          :  Plantae
Divisi                :  Magnoliophyta
Kelas                :  Liliopsida
Ordo                :  Arecales
Famili               Arecaceae
Genus              Cocos
Spesies            Cocos nucifera L.
Akar
Akar pada tanaman kelapa adalah serabut, tebal,dan berkayu. Akar tanaman Kelapa ini berkerumun membentuk bonggol, dan hidup pada lahan pantai yang berpasir. Pada tanaman kelapa yang baru bertunas, mempunyai akar tunggang. Namun, pertumbuhan akar tersebut sangat cepat dan akan terlihat seperti berlapis. Akar ini memiliki struktur yang lembut di bagian dalam dan ber air, serta berwarna kecoklatan.
Batang
Batang pada tanaman kelapa tumbuh tegak keatas dan merupakan batang tunggal. Batang tanaman kelapa juga beruas-ruas dan berkayu. Namun, kayunya kurang baik untuk bangunan. Pada batang tanaman kelapa terdapat pangkal pelepah-pelepah daun yang melekat kukuh dan sukar terlepas walaupun daun telah kering dan mati. Pada tanaman tua, pangkal-pangkal pelepah yang masih tertinggal di batang akan terkelupas, sehingga batang kelapa tampak berwarna hitam beruas.
Daun
Daun pada tanaman kelapa berbentuk seperti bulu burung atau bulu ayam. Pada bagian pangkal pelepah daun terbentuk dua baris duri (spina) yang tajam dan keras di kedua sisinya. Anak daun (foliage leaflet) tersusun berbaris dua sampai ke ujung daun. Di tengah-tengah setiap anak daun terbentuk lidi sebagai tulang daun. Daun pada tanaman kelapa termasuk daun majemuk (folium compositum), dan merupakan Roset Batang. Hal ini dikarenakan daun-daunnya rapat dan berjejal-jejal di ujung batang.
Bunga
Bunga pada tanaman kelapa tumbuh ketika tanaman berusia 3-4 tahun. Bunga tumbuh pada ketiak daun bagian luar yang diselubungi oleh seludang bunga yang disebut spatha. Spatha ini bertujuan untuk melindungi calon bunga sebelum merkar. Bunga pada tanaman kelapa termasuk bunga majemuk (inflorecentia).
Bunga kelapa merupakan bunga berumah dua (diaceus). Bunga betina ketika masih muda dapat mengeluarkan air yang disebut air nira dapat digunakan untuk membuat gula kelapa. Bunga pada tanaman kelapa juga mempunyai tandan bunga yang disebut dengan mayang. Mayang ini digunakan untuk hiasan dalam upacara perkawinan adat Jawa.
Buah
Buah pada tanaman kelapa termasuk buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus) . Buah kelapa tersusun dari kulit buah yang licin dan keras (epicarp), daging buah  (mesocarp), dari susunan serabut (fibre) dan mengandung minyak, kulit buah (endocarp) atau cangkang atau tempurung yang berwarna hitam dan keras (batok),  serta daging buah (endosperm) yang berwarna putih dan mengandung minyak. Daging buah kelapa biasanya di ekstrak dan biasa disebut dengan santan.

JENIS ATAU VARIETAS KELAPA
Kelapa (Cocos nucifera) termasuk family palmae dibagi tiga: Kelapa dalam dengan varietas Viridia (kelapa hijau), Rubescens (kelapa merah), Macrocorpu (kelapa kelabu), Sakarina (kelapa manis) dan kelapa Genjah dengan varietas Eburnea (kelapa gading), Varietas regina (kelapa raja), Pumila (kelapa puyuh), Pretiosa (kelapa raja malabar), dan Kelapa hibrida.
Varietas Dalam
Varietas ini berbatang tinggi dan besar, tingginya mencapai 30 meter atau lebih. Kelapa dalam mulai berbuah agak lambat,yaitu antara 6-8 tahun setelah tanam dan umurnya dapat mencapai 100 tahun lebih. Adapun keunggulan dar varietas ini yaitu:
1.        Produksi kopra lebih tiggi, yaitu sekitar 1 ton kopra/ha/tahun pada umur 10 tahun.
2.        Produktivitas sekitar 90 butir/pohon/tahun.
3.        Daging buah tebal dan keras dengan kadar minyak yang tinggi.
4.        Lebih tahan terhadap hama dan penyakit.

Varietas Genjah
            varietas genjah punya kelebihan dan kekurangannya. Misalnya kelapa ini peka pada lingkungan yang kurang baik atau mudah dipengaruhi perubahan iklim. Namun kelapa jenis ini punya buah yang lebat, batang pohonnya tak terlalu tinggi dan mulai berbuah pada usia 4-5 tahun setelah pembibitan.
Kelapa genjah mempunyai kelemahan antara lain:
1.        Peka terhadap keadaan lingkungan yang kurang baik.
2.        Berbuah lebat tetapi mudah dipengaruhi fluktuasi iklim.
3.        Ukuran buah relatif kecil, kadar kopranya rendah yakni hanya sekitar 130 gram perbuah, dan kadar minyaknya 65 % dari bobot kering daging buah.

Varietas Hibrida
kelapa varietas hibrida menjadi primadona masyarakat yang memiliki perkebunan kelapa. Hibrida cepat berbuah yaitu pada usia 3-4 tahun setelah ditanam dengan produksi kopra sekitar 6-7 ton tiap tahun dalam lahan seluas satu hektare pada usia 10 tahun. Produksi buah mencapai 140 buah per pohon setiap tahunnya. Dagingnya lebih tebal dan keras dengan kandungan minyak yang tinggi. Kelapa varietas hibrida diperoleh dari hasil persilangan antara varietas genjah dengan varietas dalam.Hasil persilangan itu merupakan kombinasi sifat-sifat yang baik dari kedua jenis varietas asalnya.
Sifat-sifat unggul yang dimiliki oleh kelapa hibrida adalah:
1.        Lebih cepat berbuah, sekitar 3-4 tahun setelah tanam.
2.        Produk kopra tinggi, sekitar 6-7 ton /Ha/tahun pada umur 10 tahun.
3.        Produktivitas sekitar 140 butir/ pohom/ tahun.
4.        Daging tebal, keras dan kandungan minyaknya tinggi.
5.        Produktivitas tandan buah sekitar 12 tandan dan berisi sekitar 10-20 butir buah kelapa, daging buahnya mempunyai ketebalan sekitar 1,5 centi meter.
SYARAT TUMBUH
1.        Tanah yang ideal untuk penanaman kelapa adalah tanah berpasir , berabu gunung, dan tanah berliat. dengan pH tanah 5,2 hingga 8 dan mempunyai struktur remah sehingga perakaran dapat berkembang dengan baik. 
2.        Sinar matahari banyak minimal 120 jam perbulan , jika kurang dari itu produksi buah akan rendah. 
3.        Suhu yang paling cocok adalah 27ºC dengan variasi rata-rata 5-7 º C, suhu kurang dari 20º C tanaman kurang produktif. 
4.        Curah hujan yang baik 1300-2300 mm/th. Kekeringan panjang menyebabkan produksi berkurang 50% , sedangkan kelembapan tinggi menyebabkan serangan penyakit jamur. 
5.        Angin yang terlalu kencang terkadang merugikan tanaman yang terlalu tinggi terutama varietas dalam. 

PENGOLAHAN LAHAN 
Pengolahan tanah yang diperlukan adalah pembuatan lobang tanam dengan ukuran 0,9m x 0,9m x 0,9m dengan penambahan pupuk kandang dan humus. Jarak tanam yang baik untuk jenis dalam yaitu 9 x 10 m dan jenis genjah 6 x 6 m. 

PEMBIBITAN 
1.        Pilih buah yang bagus dan tua, rendam dengan larutan air + HORMONIK dengan dosis 1 tutup per l0 liter air selama 2 minggu, kemudian semaikan bibit di bedengan dan kedalaman sama dengan buah kelapa , timbun buah kelapa dengan letak horizontal dengan tebal timbunan 2/3 buah. Jarak antar bibit 25cm x 25 cm dan bibit akan berkecambah setelah 12-16 minggu, jika lebih dari 5 bulan tidak berkecambah dianggap mati/ bibit jelek. Rawat bibit di bedengan hingga umur 30 minggu atau berdaun 3 lembar. Lakukan penyiraman bila tanah kurang air. 
2.        Bibit dipelihara dengan pemberian pupuk POC NASA hingga umur bibit kurang lebih 9 bulan dengan dosis 1-2 cc/lt air perbibit disiramkan 1-2 minggu sekali. Jangan mengabaikan tindakan preventif perlindungan tanaman dari gangguan ternak atau dengan memasang pagar kayu. 
Lakukan pemupukan sesuai dengan rekomendasi atau dengan mengacu pada tabel pemupukan berikut :
Umur Bibit (bulan)
Kebutuhan Pupuk (gr/tanman)
N (Urea/ZA)
P (TSP)
K (KCl/MOP)
Mg (Kies)
1
5/10
50
75
100
2
5/10
75
125
150
3
5/10
100
150
200
4
10/15
200
400
400
5
10/15
300
600
500
6
10/15
400
800
750
7
15/20
500
1000
1000
8
15/20
600
1250
2000
9
15/20
700
1500
2500
2 minggu sebelum pupuk lain dan dicampur rata dengan tanah.Tetapi akan lebih baik pembibitan diselingi / ditambah Pospat diberikan SUPERNASA 1-2 kali selang waktu 3-4 bulan sekali dengan dosis 1 botol untuk ± 400 bibit. 1 botol SUPERNASA diencerkan dalam 4 liter (4000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap bibit.

PENANAMAN
2-4 minggu sebelum bibit ditanam, lobang ditimbun dengan tanah yang telah dicampur dengan 20 kg pupuk kandang dan pupuk lainnya sesuai dengan kebutuhan. Bibit ditanam dibagian tengah lobang dengan kedalaman sekitar 10 cm dari permukaan tanah.
Umur Tanaman
Dosis Pupuk (gr/pokok)
Urea
(TSP)
RP
KCl
Kies
Borak
Saat tanam
-
-
-
-
-
-
1 bln setelah tanam
100
100
100
100
100
100
2 tahun






- apl I
200
200
200
200
200
200
- apl II
200
200
200
200
200
200
3 tahun






- apl I
350
350
350
350
350
350
- apl II
350
350
350
350
350
350
4 tahun






- apl I
500
500
500
500
500
500
- apl II
500
500
500
500
500
500
5 tahun






- apl I
500
500
500
500
500
500
- apl II
500
500
500
500
500
500

PEMUPUKAN 
Pemupukan dilakukan apabila tanah tidak dapay memenuhi unsur hara yang dibutuhkan. Pemberian pupuk pertama sebaiknya pada awal musim hujan (September - Oktober) dan kedua di akhir musim hujan (Maret - April). Adapun cara pemberian pupuk:
1.        Menyebar dalam lingkaran mengelilingi tanaman.
2.        Pupuk N, K, Mg diberikan bersamaan sedangkan pupuk P 2 minggu sebelumnya.
3.        Sebelumnya pupuk nitrogen diberikan, Tanah digemburkan untuk menghindari pencampuran dengan pupuk phosfat karena dapat merugikan. Pada tanaman belum menghasilkan disebarkan 30 cm dari pangkal batang sampai pinggir tajuk.
4.        Menutup dengan tanah daerah penyebaran pupuk.
Dosis pupuk tanaman kelapa sesuai umur tanaman (gram/pohon).
1.        Saat tanam RP= 100 GRAM/POHON.
2.        Satu bulan setelah tanam: Urea = 100 gr/pohon, TSP = 100 gr/pohon, KCL = 100 gr/pohon, Kieserite = 10 gr/pohon.
3.        Tahun Pertama
a.         Aplikasi 1: Urea = 200 gr/pohon, KCL = 300 gr/pohon, Kieserite 100 gr/pohon.
b.         Aplikasi 2 : Urea = 200 gr/pohon,TSP = 259 gr/pohon, KCL = 300 gr/pohon, Kieserite = 100 gr/pohon, Borax 25 gr/pohon.
4.        Tahun Kedua
a.         Aplikasi 1 : Urea = 350 gr/pohon, KCL = 450 gr/pohon, Kieserite 150 gr/pohon.
b.         Aplikasi 2 : Urea = 350 gr/pohon, TSP = 600 gr/pohon, KCL = 450 gr/pohon, Kieserite = 150 gr/ pohon dan borax = 25 gr/pohon.
5.        Tahun Ketiga
a.         Aplikasi 1 : Urea = 500 gr/pohon, KCL = 600 gr/pohon, Kieserite = 200 gg/pohon.
b.         Aplikasi 2 : Urea = 500 gr/pohon, TSP = 800 gr/pohon, KCL = 600 gr/pohon dan Kieserite = 200 gr/pohon.
6.        Tahun Keempat
a.         Aplikasi 1 : Urea = 500 gr/pohon,KCL = 600 gr/pohon, Kieserite = 200 gr/pohon.
b.         Aplikasi 2 : Urea = 500 gr/pohon, Tsp = 800 gr/pohon, KCL = 600 gr/pohon dan Kieserite = 200 gr/pohon.

Penebangan Kelapa Tua
1.     Peremajaan yang dilakukan pada areal kelapa tua monokultur dengan jarak tanam tertaur ditebang separoh pada tahun ketiga setelah penanaman tanaman pengganti dan sisanya pada tahun keeenam atau setelah kelapa pengganti berbunga/berbuah.
2.      Peremajaan yang dilakukan pada areal kelapa tua monokultur yang jarak tanamnya tidak teratur dan berdekatan dengan tanaman pengganti ditebang sebelum bibit ditanam.
3.     Peremajaan yang dilakukan pada areal kelapa tua polikultur dan tidak teratur, semua tanaman yang berada dalam jalur barisan tanaman kelapa pengganti selebar 4 m ditebang seluruhnya.

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
1. Golongan Coleoptera
Hama golongan ini yang paling banyak menyerang adalah Oryctes rhinoceros . Cara mengendalikan dengan membuat trap/ jebakan berupa kotak-kotak yang diisi sampah dan secara preventif dikendalikan dengan pemberian Natural BVR atau jika sudah menjadi uret dengan PESTONA, atau dengan menggunakan musuh alaminya yaitu tikus, tupai, ayam , bebek , dan burung hantu. 
2. Golongan Lepidoptera 
Species yang sering menyerang adalah Tiratabha rufivena yang larvarnya memakan bunga kelapa, dan Acritocera negligens yang mengebor tangkai bunga yang belum membuka dan memakan isinya. Pengendaliannya dengan menggunakan PENTANA + AERO 810 ataupun Natural BVR sifatnya yang cepat berpindah maka pengendaliannya harus secara merata untuk pencegahan.
3. Golongan Hemiptera 
Jenis yang menghisap cairan daun sehingga daun mati adalah jenis homoptera (Gareng pong= Jawa). Jenis lain yang menghisap cairan buah adalah Heteroptera, sehingga buah menjadi rontok sebelum matang. Pencegahan dengan PENTANA+AERO 810 dan PESTONA secara bergantian. 
4. Penyakit yang juga mungkin menyerang adalah:
Busuk tunas atau pucuk yang disebabkan oleh jamur Phytophthora palmivora dan penyakit Lingkar merah pada daun yang disebabkan cacing / belut tanah Rhadinaphelencus cocophilus. Kedua macam penyakit ini hanya dengan eradikasi atau pemusnahan tanaman yang terkena serangan. 
Catatan : 
Jika pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi, sebagai alternative terakhir bisa digunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata Pembasah AERO 810 dosis 0,5 tutup botol per tangki.

PEMANENAN 
1.    Untuk kelapa jenis dalam, umur berbuah setelah 8-10 tahun, dan umur bisa mencapai 60 - 100 tahun dengan produksi yang diharapkan adalah kopra. Untuk kelapa jenis genjah berbuah setelah umur 3 - 4 tahun dan berbuah maksimal pada saat umur 9 - 10 tahun, dan bisa mencapai umur 30 - 40 tahun kurang bagus untuk kopra karena daging buahnya yang lunak. 
2.    Panen buah kelapa dilakukan menurut kebutuhannya. Jika kelapa yang diinginkan dalam keadaan kelapa masih muda kira-kira umur buah 7 -8 bulan dari bunganya. Jika ingin mengambil buah tua untuk santan atau kopra dipanen di saat umur sudah mencapai 12-14 bulan dari berbunga atau jika sudah tidak lagi terdengar suara air di dalam buahnya.

PASCA PENEN
Pengolahan buah kelapa yang tua pada akhir-akhir ini mulai mengarah pada pemanfaatan minyak kelapa murni atau virgin coconut oil yang mampu meningkatkan nilai jual dari produk kelapa, ataupun masih dalam bentuk nira ( legen =Jawa) untuk keperluan industri gula kelapa, nata de coco, asam cuka, produk minuman dan substrat,serta alkohol yang juga mampu meningkatkan nilai jual dari produk kelapa.
Gula kelapa : 
kandungan sukrosa yang dominan di antara kandungan bahan kimia non air lainnya menjadikan nira sebagai sumber gula yang sangat potensil. 
Nata de coco : 
Adalah bahan olahan nira kelapa berbentuk gel, tekstur kenyal seperti kolang kaling, yang proses fermentasinya dibantu oleh mikrorganisme Acetobacter xylium. 
Asam cuka : 
dikenal sebagai penegas rasa, warna dan juga sebagai bahan pengawet karena membatasi pertumbuhan bakteri. 
Produk minuman: 
Dapat dibuat minuman segar non alcohol maupun alkohol dalam kadar rendah(tuak) ataupun dalam kadar tinggi (arak). 
Substrat : 
Yaitu bahan nutrient yang dipergunakan untuk menumbuhkan mikroba. Substrat ini sangat diperlukan bagi pekerjaan di lab bioteknologi.

PEMASARAN
Daging buah adalah komponen utama dari buah kelapa. Sedangkan sabut,Tempurung dan air buah merupakan hasil sampingan.Dengan produksi buah kelapa di Indonesia rata-rata 15,5 milyar butir/tahun,Kemudian bahan ikutan yang dapat diperoleh 3,75 ton air,0,75 ton arang tempurung, 1,8 juta ton serat sabut dan 3,3 juta ton debu sabut sebagai hasil samping.Kelayakan usaha pengolahan hasil samping buah kelapa sangat menjanjikan bila direncanakan dan dikelola dengan baik.
Bahkan produk hasil olahan kelapa yang baik digunakan untuk kepentingan ekspor. Produk-produk tradisional yang di ekspor diantaranya kopra (daging kelapa yang dikeringkan), Minyak kelapa (VCO),Kelapa awetan,Tepung kopra, Karbon aktif dan arang tempurung kelapa.Kemudian adapun produk-produk yang diperuntukan bagi pasaran lokal antara lain adalah kopra, VCO (Virgin Coconut Oil), Tuak kelapa,Kelapa kupas utuh, Kayu kelapa, Arang batok kelapa, Sabut kelapa, Sapu, Ukiran kelapa dan kerajinan lainnya.Sedangkan produk makanan berbasis kelapa seperti selai kelapa, Nata De Coco,dan Jus kelapa yang apabila semuanya itu dipasarkan akan mempunyai nilai tambah dan harga jual yang tinggi.Kemudian sangat menjanjikan sekali apabila di usahakan secara besar-besaran untuk aspek kedepannya.

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1.    Kelapa adalah satu jenis tumbuhan dari suku aren-arenan atau Arecaceae dan merupakan anggota tunggal dalam marga Cocos. Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia sehingga dianggap sebagai tumbuhan serba guna, khususnya bagi masyarakat pesisir.
2.   Pohon dengan batang tunggal atau kadang-kadang bercabang. Akar serabut, tebal dan berkayu, berkerumun membentuk bonggol, adaptif pada lahan berpasir pantai.
3.     Batang beruas-ruas namun bila sudah tua tidak terlalu tampak, khas tipe monokotil dengan pembuluh menyebar (tidak konsentrik), berkayu. Batang pohon kelapa banyak digunakan untuk bagian atap dari sebuah bangunan rumah.
4.       Batang pohon kelapa tidak boleh terkena air atau lembab karena akan menyebabkan kerusakan. Untuk mengatasi keterbatasan dari batang pohon kelapa kebanyakan masyarakat memilih batang kelapa yang sudah tua, kering dan sebagian masyarakat mengolesinya dengan oli ( oli bekas kendaraan atau oli tab ).
5.        Daun tersusun secara majemuk, menyirip sejajar tunggal, pelepah pada ibu tangkai daun pendek, duduk pada batang, warna daun hijau kekuningan.

Saran
            Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka penulis mohon kritik dan saran guna perbaikan untuk masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2016. Klasifikasi Dan Morfologi Kelapa. http://pakaretani.blogspot.co.id /2016/04/klasifikasi-dan-morfologi-kelapa.html. Diakses pada tanggal 12 April 2017.
Riki, 2016. Makalah Budidaya Kelapa Genjah. http://kumpulan-kumpulan-makala h.blogspot.co.id/2016/03/makalah-budidaya-kelapa-genjah.html. Diakses pada tanggal 12 April 2017.
Sucandra, A, 2014. Tugas Makalah Kelapa. https://id.scribd.com/doc/232809374/ Tugas-Makalah-Kelapa-Adi-Sucandra-0906114635.html. Diakses pada tanggal 12 April 2017.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "BUDIDAYA TANAMAN KELAPA (Cocos nucifera L)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel