UJI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KAMBOJA JEPANG (Adenium obesum)
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Budidaya tanaman adalah usaha
pengembangan tanaman dengan memanfaatkan media tumbuhan. Budidaya tanaman saat
ini banyak macamnya, salah satunya adalah budidaya tanaman hias. Tanaman hias
mencakup semua tanaman yang memiliki bentuk dan kesan indah yang sengaja di
tanam dengan maksud dan tujuan tertentu. Pemanfaatan tanaman hias tidak hanya
terpaku pada bunga saja, tapi juga mencakup buah, daun dan tangkai/ranting
dapat menjadi faktor keindahan tanaman hias. Budidaya tanaman hias tidak hanya
menjadi hobi semata, tapi juga dapat menjadi peluang usaha. Bagi yang memiliki
hobi bercocok tanaman mungkin akan tertarik dengan usaha ini. Tidak sulit untuk
memulai usaha ini, dengan keuletan dan ketekunan bisa menghasilkan penghasilan
yang cukup lumayan. Tentu saja tidak dalam waktu yang singkat, diperlukan
proses yang cukup lama. Tapi jika hasil budi daya tanaman hias yang anda tanam
bagus maka cukuplah untuk anda merasa puas. Yang perlu anda lakukan adalah
mempelajari cara budidaya tanaman hias agar tidak salah dalam penerapannya
(Ferial, 2014).
Tanaman
hias mencakup semua tumbuhan, baik berbentuk merambat, semak, perdu, ataupun
pohon, yang sengaja ditanam orang sebagai komponen taman, kebun rumah, penghias
ruangan, upacara, komponen riasan/busana, atau sebagai komponen karangan bunga.
Bunga potong pun dapat dimasukkan sebagai tanaman hias. Dalam konteks umum,
tanaman hias adalah salah satu dari pengelompokan berdasarkan fungsi dari
tanaman hortikultura. Bagian yang dimanfaatkan orang tidak semata bunga, tetapi
kesan keindahan yang dimunculkan oleh tanaman ini. Selain bunga (warna dan
aroma), daun, buah, batang, bahkan pepagan dapat menjadi komponen yang
dimanfaatkan. Sebagai contoh, beberapa ranting tumbuhan yang mengeluarkan aroma
segar dapat diletakkan di ruangan untuk mengharumkan ruangan dapat
menjadikannya sebagai tanaman hias (Indah, 2014).
Tanaman
hias merupakan salah satu produk pertanian yang memiliki nilai ekonomi yang
cukup tinggi di Indonesia. Penghobi tanaman hias semakin hari semakin bertambah
seiring dengan perkembangan tanaman hias. Hal ini tentu sangat baik bagi petani
terutama petani tanaman hias karena dengan meningkatnya peminat tanaman hias
produk mereka akan laku di pasaran. Tanaman hias memiliki banyak manfaat, tentu
selain sebagai hiasan juga bagi beberapa orang jenis tanaman hias tertentu
dipercaya mampu membawa keberuntungan dan digunakan sebagai bunga tabur untuk
acara tertentu. Tanaman hias dapat dinikmati dari keindahan bunga, daun, dan
bentuknya. Tanaman hias pada umumnya digolongkan menjadi 2 jenis yaitu tanaman
hias indoor dan outdoor. Tanaman hias indoor adalah tanaman yang biasanya mampu
bertahan cukup lama dalam pencahayaan yang minim dan berukuran kecil sedangkan
tanaman hias outdoor adalah tanaman yang butuh banyak pencahayaan dan berukuran
besar (Kusuma, 2014).
Kamboja
jepang merupakan salah satu jenis tanaman hias yang berasal dari gurun Afrika
dan Arab. Melihat dari asalnya, tanaman ini memerlukan sinar matahari penuh dan
jenis media tanam yang porous. Tanaman kamboja jepang termasuk dalam tanaman
semak sukulen yang tahan terhadap lingkungan yang kering dan panas. Di
Indonesia tanaman hias ini sangat cocok untuk dikembangkan karena Indonesia
memiliki iklim tropis yang cenderung panas. Variasi warna bunga tanaman Adenium sp. Banyak digemari oleh
masyarakat Indonesia. Keindahan tanaman ini tidak hanya dari bunganya, tetapi
juga dari akar dan batangnya yang berbentuk bonggol. Bentuk bonggolnya yang
unik dan menarik mampu memikat para pecinta tanaman hias. Keindahan bonggol tanaman
Adenium sp. Adalah salah satu nilai
jual dari tanaman ini. Bonggol merupakan kemampuan pangkal batang dan akarnya
yang membesar. Umur mempengaruhi ukuran bonggol, semakin tua umur tanaman ini
semakin besar ukuran bonggolnya (Aryani, dkk,
2015).
Tanaman
merupakan suatu mata rantai utama dalam kehidupan manusia dan merupakan salah
satu komoditas yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Jika
dibudidayakan dengan benar, tanaman sangat bermanfaat bagi manusia, karena
dapat menjadi sumber makanan, obat-obatan, penyedia udara segar, menahan
penguapan air, atau mempercantik pekarangan rumah. Kebutuhan masyarakat kota
besar terhadap tanaman hias semakin hari semakin meningkat sejalan dengan
meningkatnya pembangunan rumah dan meningkatnya kesadaran masyarakat pada
manfaat tanaman. Selain penjualan, bisnis tanaman hias juga diramaikan dengan
usaha penyewaan tanaman. Konsumen yang dituju adalah hotel, kantor, rumah sakit
dan restoran hingga pusat perbelanjaan. Nyaris tidak ada gedung perkantoran
yang tidak dihiasi tanaman hidup. Bahkan kini, pengusaha rental tanaman hias
juga memasarkan ke event dekorasi seminar, pameran dan perkawinan (Adelita, dkk, 2010).
Tujuan
Praktikum
Untuk
mengetahui uji media tanam terhadap pertumbuhan tanaman kamboja jepang (Adenium obesum).
Kegunaan
Praktikum
1.
Sebagai salah satu syarat untuk dapat
mengikuti praktikal test pada Praktikum Budidaya Tanaman Umbi Dan Kacang di
Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
2.
Sebagai sumber informasi bagi yang
membutuhkan.
TINJAUAN
PUSTAKA
Klasifikasi Tanaman
Klasifikasi tanaman kamboja jepang:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Gentianales
Family : Apocynaceae
Genus : Adenium
Spesies : Adenium obesum (Forssk) (Yueorno, 2015).
Botani Tanaman
Akar
Bunga kamboja jepang memiliki
perakaran membesar dan membentuk hampir menyerupai umbian untuk penyimpanan
cadangan air atau makanan. System perakarannya yaitu tunggang atau dikotil,
bercabang, berwarna hijau muda. Perakaran tanaman kamboja jepang ini terkadang
muncul di permukaan tanah maupun di dalam tanah dengan mencapai kedalaman
sekitar 30-60 cm, dan juga akan tampak mengembung pada bagian dalamnya
(Yueorno, 2015).
Batang
Batang tanaman bunga kamboja jepang
memiliki bentuk bulat memanjang, lunak, dan tidak memiliki kayu. Batang tanaman
bunga kamboja ini sering di kenal dengan sebutan batang sekulen, dan juga dapat
mengantikan pekaran pada tanaman tersebut atau dapat membantu menyimpan
cadangan air atau makanan (Yueorno, 2015).
Daun
Daun bunga kamboja jepang ini sangat
beragam dan bervariasi tergantung dengan jenis dan varietesnya, mulai dari
berbentuk lonjong, bulat oval, meruncing, kecil dan juga terdapat yang besar.
Selain itu, daun tanaman ini juga memiliki bulu halus, pertulangan menyirip dan
tampak, berwarna kehijauan muda hingga tua (Yueorno, 2015).
Bunga
Bunga
kamboja jepang ini hampir menyerupai terompet yang memiliki jumlah kelopak 5
helai. Bunga ini juga memiliki warna yang sangat beragam dan juga bervariasi
tergantung dengan jenis atau varietesnya mulai dari merah mudah, keungguan, dan
juga lainnya. Selain itu, bunga tanaman ini juga akan melakukan penyerbukan
sendiri maupun bantuan dari binatang sekitarnya (Yulia, 2015).
Buah
Umumnya hampir seluruh jenis tanaman
kamboja Jepang dapat menghasilkan buah, walaupun dengan jumlah dan ukuran yang
beragam. Umumnya bunga akan menghasilkan sepasang buah yang saling menempel
berhadapan, dan berdiameter 1—1,5 cm (Yulia, 2015).
Biji
Umumnya bentuk dari biji tanaman
kamboja ini kecil dan memanjang, warnanya coklat muda, ukuran sangat kecil, dan
tekstur biji sedikit kasar (Anhaafirsya, 2012).
Syarat
Tumbuh
Iklim
Adenium menyukai suhu panas sedang
seperti di daerah tropis (30oC – 35o). Adenium dapat
tumbuh di daerah yang bersuhu di atas 35oC, tetapi akan
mengakibatkan bunga berumur pendek atau cepat layu. Dan apabila suhu yang
dingin pada malam hari (di bawah 10oC) akan meyebabkan adenium
berhenti tumbuh. Selain itu, adenium tidak menyukai daerah yang banyak air,
karena dapat menyebabkan akar tanaman menjadi busuk (Wahyuni, 2015).
Tanah
Tempat tumbuh yang ideal untuk
adenium yaitu tempat terbuka yang memiliki sinar matahari penuh sepanjang hari.
Sinar matahari berguna untuk pertumbuhan batang dan cabang lebih besar, membuat
kokoh serta memunculkan bunga. Keadaan tanah, tanah yang cukup unsur hara
dengan struktur porous dengan tingkat pH sekitar 5,5-6,5. Tumbuh baik pada
daerah panas hingga ketinggian 700 mdpl (Nurmaicha, 2015).
Peranan Pupuk Kompos
Kompos ibarat multi-vitamin untuk
tanah pertanian. Kompos akan meningkatkan kesuburan tanah dan merangsang
perakaran yang sehat. Kompos memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan
kandungan bahan organik tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk
mempertahankan kandungan air tanah. Aktivitas mikroba tanah yang bermanfaat
bagi tanaman akan meningkat dengan penambahan kompos. Aktivitas mikroba ini
membantu tanaman untuk menyerap unsur hara dari tanah dan menghasilkan senyawa
yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman. Aktivitas mikroba tanah juga
diketahui dapat membantu menghadapi serangan penyakit bagi tanaman.
Kompos mempunyai kandungan yang sudah lengkap baik unsur hara makro ( N, P, k,
Ca, Mg, S ) dan hara mikro ( Fe, Cu, Mn, Mo, Zn, Cl, B ). Akan
tetapi memang bila di bandingkan dengan pupuk kimia buatan,
kandungan haranya lebih rendah, sehingga dalam pengaplikasiannya
dibutuhkan pupuk kompos dalam jumlah yang banyak (Suandi, 2011).
Peranan Sekam Padi
Sekam padi merupakan limbah dari proses
penggilingan padi. Sekitar 20-30% dari bobot padi adalah sekam, sisanya berupa
dedak antara 8-12% dan beras giling antara 50-63,5%. Limbah sekam ini
sebenarnya telah dimanfaatkan namun pemanfaatannya masih sangat terbatas,
antara lain sebagai media tanaman hias, pembakaran bata merah, alas pada peti
telur, dan keperluan lokal yang masih sangat sedikit. Sekam padi memiliki
keunggulan sebagai berikut bagi tanaman yaitu Memperbaiki struktur tanah dan
meningkatkan porositas, Sebagai penangkal kucing karena kucing kadang membuang
kotorannya dekat tanaman dengan mengorek tanah yang mengganggu tanaman yang
dibudidayakan, Sebagai penangkal bekicot dan slug, Sebagai mulsa, dan
memperindah kebun, dan Dibakar, untuk media tanam. Kadar air : 9,02%, Protein kasar : 3,03%, Lemak : 1,18%,
Serat kasar : 35,68%, Abu ;17,17%, Karbohidrat dasar : 33,71. Komposisi kimia
sekam padi menurut DTC – IPB : Karbon (zat arang) : 1,33%, Hidrogen : 1,54%,
Oksigen : 33,64%, Silika : 16,98%. Keuntungan
pakai media tanam sekam bakar adalah steril, poros, banyak unsur hara, ringan
untuk mobilisasi (Subhi, 2016).
BAHAN
DAN METODE
Tempat dan Waktu
Tempat pelaksanaan Praktikum
Budidaya Tanaman Hias dilakukan dilahan percobaan Fakultas Pertanian
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Jalan Tuar Kecamatan Amplas Medan,
dengan ketinggian tempat ± 27 meter dari permukaan laut.
Waktu pelaksanaan Praktikum Budidaya
Tanaman Hias di laksanakan pada hari Rabu, 22 Februari 2017, pukul 07.45 WIB
s/d selesai.
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan pada praktikum
Budidaya Tanaman Hias yaitu tanaman kamboja jepang (Adenium obesum), pupuk kompos, sekam padi, tanah dan air.
Alat yang digunakan pada praktikum
Budidaya Tanaman Hias yaitu cangkul, pisau cutter, polybag, plank nama, gambar,
meteran dan alat-alat tulis.
Cara Kerja
1.
Siapkan alat dan bahan yang akan
digunakan dalam praktikum.
2. Campurkan tanah topsoil dengan kompos
untuk perlakuan pertama dan tanah topsoil dengan sekam padi untuk perlakuan
kedua aduk sampai rata dengan perbandingan masing-masing 2 : 1.
3. Masukkan tanah yang sudah dicampur tadi
kedalam polibag sampai secukupnya dengan menggemburkannya terlebih dahulu.
4.
Pindahkan tanaman kamboja jepang (Adenium obesum) dari polibag yang dibeli
kedalam polibag yang sudah di sediakan lalu dilakukan penyiraman.
5.
Buatlah tabel pengamatan setiap minggu
sebanyak 3 kali untuk pertumbuhan tanaman kamboja jepang (Adenium obesum).
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Hasil
Adapun hasil dari praktikum Budidaya
Tanaman Hias berupa tabel pengamatan yang dilakukan tiap minggunya adalah
sebagai berikut:
Tabel
1. Data Pengamatan Tinggi Tanaman
Kamboja Jepang (Adenium obesum) 1 MST
Pada Tanggal 1 Maret 2017.
No
|
Perlakuan
|
Sampel
|
Ʃ
|
Rata-Rata
|
|
1
|
2
|
||||
1
|
Tanah
+ Kompos
|
21 cm
|
15 cm
|
36 cm
|
18 cm
|
2
|
Tanah + Sekam Padi |
23,5 cm
|
30 cm
|
53,5 cm |
26,75 cm |
Tabel
2. Data Pengamatan Tinggi Tanaman
Kamboja Jepang (Adenium obesum) 2 MST
Pada Tanggal 8 Maret 2017.
No
|
Perlakuan
|
Sampel
|
Ʃ
|
Rata-Rata
|
|
1
|
2
|
||||
1
|
Tanah
+ Kompos
|
21,5 cm
|
15,7 cm
|
37,2 cm
|
18,6 cm
|
2
|
Tanah
+ Sekam Padi
|
27,5 cm
|
30,3 cm
|
57,8 cm
|
28,9 cm
|
Tabel
3. Data Pengamatan Tinggi Tanaman
Kamboja Jepang (Adenium obesum) 3 MST
Pada Tanggal 15 Maret 2017.
No
|
Perlakuan
|
Sampel
|
Ʃ
|
Rata-Rata
|
|
1
|
2
|
||||
1
|
Tanah
+ Kompos
|
21,5 cm
|
16,2 cm
|
37,7 cm
|
18,85 cm
|
2
|
Tanah
+ Sekam Padi
|
27,5 cm
|
30,4 cm
|
57,9 cm
|
28,95 cm
|
Tabel
4. Data Pengamatan Jumlah Daun Tanaman
Kamboja (Adenium obesum) 1 MST Pada Tanggal 1 Maret 2017.
No
|
Perlakuan
|
Sampel
|
Ʃ
|
Rata-Rata
|
|
1
|
2
|
||||
1
|
Tanah
+ Kompos
|
4
|
5
|
9
|
4,5
|
2
|
Tanah
+ Sekam Padi
|
15
|
8
|
23
|
11,5
|
Tabel
5. Data Pengamatan Jumlah Daun Tanaman
Kamboja (Adenium obesum) 2 MST Pada Tanggal 8 Maret 2017.
No
|
Perlakuan
|
Sampel
|
Ʃ
|
Rata-Rata
|
|
1
|
2
|
||||
1
|
Tanah
+ Kompos
|
4
|
2
|
6
|
3
|
2
|
Tanah
+ Sekam Padi
|
15
|
8
|
23
|
11,5
|
Tabel
6. Data Pengamatan Jumlah Daun Tanaman
Kamboja (Adenium obesum) 3 MST Pada Tanggal 15 Maret 2017.
No
|
Perlakuan
|
Sampel
|
Ʃ
|
Rata-Rata
|
|
1
|
2
|
||||
1
|
Tanah
+ Kompos
|
3
|
0
|
3
|
1,5
|
2
|
Tanah
+ Sekam Padi
|
16
|
8
|
24
|
12
|
Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan tinggi
tanaman kamboja jepang di 1 MST masih menunjukkan perbedaan tinggi yang belum
begitu tampak jelas dikarenakan tanaman dari awalnya memang memiliki tinggi
segitu, selanjutnya pada pengamatan 2 MST pada perlakuan tanah + kompos yang
paling cepat pertambahan tingginya yaitu pada sampel 2 dengan tinggi 15.7
dengan pertambahan 0.7 cm sedangkan pada sampel 2 hanya bertambah 0.5 cm saja,
pada perlakuan tanah + sekam padi yang paling cepat pertumbuhannya pada sampel
1 yaitu 27,5 dengan pertambahan tinggi 4,0 cm sedangkan pada sampel 2 hanya bertambah
0,3 cm saja, dan pada pengamatan 3 MST untuk perlakuan tanah + kompos pada
sampel 2 mengalami pertambahan 0,5 cm dengan tinggi menjadi 16,2 cm dan pada
sampel 1 pertambahan tingginya tidak terjadi sama sekali, sedangkan pada
perlakuan tanah + sekam padi hanya pada sampel 2 yang mengalami pertambahan
tinggi 0,1 cm sehingga tingginya menjadi 30,4 cm sedangkan pada sampel 1
memiliki tinggi yang tetap yaitu 27,5. Dari hasil pengamatan perlakuan yang
menunjukkan pengaruh yang tinggi yaitu tanah + kompos yang tertera pada MST ke
3 pada sampel 2 dengan pertambahan 0.5 cm. Keragaman pertumbuhan tinggi tanaman
ini terjadi juga karena faktor lingkungan berupa panas matahari yang membuat
suhu daerah sekitar tanaman menjadi panas juga ditambah lagi dengan turunnya
hujan yang sering terjadi hanya dimalam hari saja membuat disiang harinya
menjadi sangatlah panas. Dari hasil praktikum tinggi tanaman ini dapat
dikatakan peralukan tanah + kompos lebih baik responnya ketanaman kamboja
jepang (Adenium obesum).
Berdasarkan hasil praktikum jumlah
daun tanaman pada pengamatan 1 MST semua jumlah daun itu sama dengan jumlah
daun pada saat ditanam kemasing-masing perlakuan, pada pengamatan 2 MST
terdapat penurun jumlah daun pada perlakuan tanah + kompos pada sampel 2 dari
yang jumlah daunnya 5 menjadi 2 sedangkan sampel 1 masih sama jumlah daunnya
yaitu 4 daun, pada perlakuan tanah + sekam padi masih berjumlah sama yaitu pada
sampel 1 jumlah daunnya 15 dan pada sampel 2 jumlah daunnya 8, dan kemudian
pada pengamatan 3 MST pada perlakuan tanah + kompos pada sampel 2 mengalami
perontokkan daun menjadi tidak ada daunnya sama sekali sedangkan pada sampel 1
daunnya juga berkurang menjadi 3 daun kemudian pada perlakuan tanah + sekam
padi pada sampel 1 mengalami penambahan jumlah daun menjadi 16 daun dan pada
sampel 2 masih tetap sama jumlah daunnya 8. Perontokkan terjadi karena suhu
lingkungan yang sangat panas walaupun sudah di berikan naungan dimana fungsi
naungan adalah untuk mendapatkan cahaya yang oftimal untuk tanaman yang
dinaungi sehingga tanaman tersebut tidak mengalami kematian akibat terlalu
banyak mendapatkan cahaya yang terlalu banyak diserap. Tetapi dari hasil
pengamatan ini perlakuan tanah + sekam padi yang sangat baik pertumbuhannya pada
MST ke 3 pada pengamatan sampel ke 1 dengan pertambahan 1 helai daun, karena
sekam padi ini dapat menjadi mulsa alami yang mengurangi penguapan tanah
menjadi terhambat dan sekam padi ini memili keunggulan lain yang sangat baik
seperti memperbaiki struktur tanah serta dapat memperindah tanaman yang kita
rawat, ini sesuai dengan pendapat (Subhi, 2016) bahwa sekam padi memiliki
keunggulan sebagai berikut bagi tanaman yaitu Memperbaiki struktur tanah dan
meningkatkan porositas, Sebagai penangkal kucing karena kucing kadang membuang kotorannya
dekat tanaman dengan mengorek tanah yang mengganggu tanaman yang dibudidayakan,
Sebagai penangkal bekicot dan slug, Sebagai mulsa, dan memperindah kebun, dan dibakar,
untuk media tanam.
KESIMPULAN
DAN SARAN
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil
dari praktikum Budidaya Tanaman Hias Kamboja Jepang (Adenium obesum) yaitu:
1.
Dari hasil praktikum tinggi tanaman ini
dapat dikatakan peralukan tanah + kompos lebih baik responnya ketanaman kamboja
jepang (Adenium obesum).
2. Dari hasil praktikum untuk perlakuan
media untuk jumlah daun yang terbaik yaitu perlakuan tanah + sekam padi
3.
fungsi
naungan adalah untuk mendapatkan cahaya yang optimal untuk tanaman yang
dinaungi sehingga tanaman tersebut tidak mengalami kematian akibat terlalu
banyak mendapatkan cahaya yang terlalu banyak diserap.
4. Keindahan tanaman kamboja tidak hanya
dari bunganya, tetapi juga dari akar dan batangnya yang berbentuk bonggol.
Bentuk bonggolnya yang unik dan menarik mampu memikat para pecinta tanaman
hias.
5.
Perlakuan media untuk tinggi tanaman
yang terbaik yaitu perlakuan tanah + kompos.
6.
Media tanam yang paling baik diantara
dua perlakuan yaitu tanah tambah kompos.
Saran
Alangkah baiknya dilakukan
penyiraman bergilir tiap lokal dengan menunjukkan bukti sehingga tanaman yang dibudidayakan
tidak mengalami kekeringan sehingga apa yang sedang kita harapkan dari
praktikum ini dapat terwujud.
DAFTAR
PUSTAKA
Adelita,
Hubeis, M dan Kadarisman, D, 2010. Kelayakan Dan Strategi Pengembangan Usaha
Pembudidayaan Tanaman Hias Di Kompleks Perumahan Bekasi. Manajemen IKM Vol. 5.
No. 1. Hlm. 32 – 41. ISSN: 2085 – 8418.
Anhaafirsya, 2012. Adenium Jepang. http://anhaafirsya.blogspot.co.id/2012/10/ adenium-kamboja-jepang.html.
Diakses pada tanggal 04 April 2017.
Aryani,
P. Y. P, dan Pharmawati, M, 2015. Pengamatan Morfologi Dan Anatomi Bibit
Kamboja Jepang (Adenium sp.) Akibat
Perendaman Biji Dengan Kolkisin. Jurnal Simbiosis Vol. 3. No. 1. Hlm. 322 –
325. ISSN: 2337 – 7224.
Ferial,
2014. Makalah Prakarya Budidaya Tanaman Hias. http://blogsimpleuntuk
pelajar.blogspot.co.id/2014/05/makalah-prakarya-budidaya-tanaman-hias. Html.
Diakses pada tanggal 27 Maret 2017.
Indah,
F, 2014. Laporan Tanaman Hias. http://indahandy3.blogspot.co.id/2014/11/
laporan-tanaman-hias.html. Diakses pada tanggal 27 Maret 2017.
Kusuma,
H. C, 2014. Laporan Praktikum TBT Hias. http://ngawinesia.blogspot.
co.id/2014/12/laporan-praktikum-tbt-hias.html. Diakses pada tanggal 27 Maret
2017.
Nurmaicha,
R, 2015. Makalah Budidaya Tanaman Hortikultura. http://zulfaecca.
blogspot.co.id/2015/04/makalah-budidaya-tanaman-hortikultura.html. Di akses
pada tanggal 27 Maret 2017.
Suandi,
M, 2011. Manfaat Pupuk Kompos Bagi Tanaman. http://merasilau.blog
spot.co.id/2011/10/manfaat-pupuk-kompos-bagi-tanaman.html. Diakses pada tanggal
27 Maret 2017.
Subhi,
2016. Manfaat Unik Sekam Padi Untuk Kebunmu. http://kebun-kecil.
blogspot.co.id/2016/11/5-manfaat-unik-sekam-padi-untuk-kebunmu.html. Diakses
pada tanggal 27 Maret 2017.
Wahyuni,
Y, 2015. Pendahuluan Pembahasan Dan Penutup Adenium. https://
www.academia.edu/23846944/Pendahuluan_pembahasan_dan_penutup_ Adenium.html.
Diakses pada tanggal 27 Maret 2017.
Yuerno,
2015. Nama Latin Adenium Klasifikasi. http://namalatins.blogspot.
com/2015/03/nama-latin-adenium-klasifikasi.html. Diakses pada tanggal 27 Maret
2017.
Yulia, 2015. Makalah Tanaman Hias Bunga. http://yuliawatitu.blogspot.co.id/
2015/09/makalah-tanaman-hias-bunga.html. Diakses pada tanggal 20 Maret 2017.
GAMBAR
Gambar 2. Pencampuran tanah topsoil
dengan sekam padi
Gambar 3. Memasukkan hasil pencampuran
kompos kepolibag
Gambar 4. Memasukkan hasil pencampuran
sekam padi ke polibag
Gambar 5. Penanaman tanaman kamboja (Adenium obesum)
Gambar 6. Pengamatan pertumbuhan tanaman
kamboja (Adenium obesum)
0 Response to "UJI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KAMBOJA JEPANG (Adenium obesum)"
Post a Comment